“Ding…”
bunyi khas jika ada pesan BBM masuk tiba-tiba terdengar dari gadget yang
kuletakkan di sebelah tumpukan buku di atas meja kerja. Kulirik sekilas dan
tertera nama salah seorang sahabat. “Salah gak sih..kalau aku cuma pengen
anakku rajin sholat?” dengan ditambah emoticon berwarna merah yang artinya…tau
kan?
Kayaknya ada yang lagi sebel dan mau
curhat nih…
Benar saja, sejurus kemudian
meluncurlah bertubi-tubi curhatan sahabatku satu ini dengan derasnya sederas
hujan yang turun subuh tadi.
Ternyata permasalahannya adalah
mendisiplinkan anak beribadah. Tujuan yang sangat mulia mengingat anak putrinya
sudah hampir baligh yaitu usia 10 tahun. O,ya sahabatku yang kita sebut saja
Bunda Vivi ini adalah orang tua tunggal dan menjadi mualaf 4 tahun lalu.
Membaca curhatannya via bbm
membuatku cukup prihatin juga. Bahkan saking disiplinnya, bunda Vivi ini
membuat kartu absensi sholat. Kalau sampai dalam seminggu jumlah absen sholat
si anak lebih dari 30%, maka hukuman sudah menanti plus nasehat berbungkus
omelan.
Kebetulan besok adalah hari pentas
seni yang diadakan sekolah anaknya, dan bunda Vivi sudah bersiap memeriksa
kartu absen sholat, kalau banyak bolongnya, maka si anak terancam gak boleh
ikut pentas seni. Wot?
Ketika aku bertanya,”Kenapa sih..kok
‘keras’ banget cara mendidik anak?”. Alasan yang diberikan adalah sedari kecil,
Bunda Vivi mencari sendiri ilmu agama yang saat itu masih nasrani, orang tuanya
tidak pernah membimbingnya mengenal agama. Beranjak dewasa dan menjadi mualaf,
beliau pun tertatih-tatih memuaskan dahaga akan ilmu agama sendirian. Lalu, dia
beralasan, kenapa si anak, yang notabene gak perlu susah-susah mencari ilmu
agama tidak mau maksimal menjalankan ibadah?
Sejenak aku jadi teringat Nasehat
Rasulullah SAW tentang sifat yang harus dimiliki orang tua dan pendidik antara
lain :
1. PENYABAR dan TIDAK PEMARAH.
Dua sifat ini yaitu penyabar dan tidak pemarah, menurut Rasulullah SAW adalah yang dicintai Allah SWT. (HR Muslim dari Ibnu Abbas)
2. LEMBUT dan MENGHINDARI KEKERASAN
Rasulullah SAW bersabda,”Allah itu Maha Lembut, cinta kelemahlembutan. Diberikan kepada kelembutan apa yang tidak diberikan kepada kekerasan dan kepada selainnya” (HR Muslim dari ‘Aisyah)
3. HATINYA PENUH KASIH SAYANG
Sulaiman Malik Ibnu al Huwairits pernah tinggal bersama Rasulullah SAW selama dua puluh malam. “ Kami dapati beliau sebagai seorang yang sangat penyanyang dan pengasih”, cerita Al Huwairits.
Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya setiap pohon itu berbuah. Buahnya
hati adalah ANAK. Allah tidak akan menyayangi orang yang tidak sayang kepada
anaknya. Demi Zat yang jiwaku ada di tanganNya, tidak akan masuk surga kecuali orang
yang bersifat penyayang”.
Kubagikan informasi berharga di atas ke bunda Vivi, dan
kubilang,”Kawan, aku juga sedang belajar mempraktekkan ilmu parenting dari
Rasulullah itu, ayo kita belajar bersama-sama”
Tujuan yang mulia jika disampaikan dengan cara yang kurang
baik, tidak akan utuh maknanya.
Cerita ini juga menjadi nasehat buat aku
pribadi yang masih jauh dari sempurna sebagai ibu.
Semoga Allah memudahkan
langkah kita semua menjadi orang tua yang baik sesuai tuntunan Rasulullah SAW.
aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar