Minggu, 11 November 2012

Seri Ayah 2 : "Agar Ayah Lebih Dekat dengan Anak"



Seorang ayah idaman sudah semestinya memikirkan masa depan anak dg berinvestasi. Investasi bukan hanya dg tabungan dan rumah yang nyaman, melainkan dengan membina anak menjadi pribadi yang sholeh/sholehah.

Namun, ada sebagian ayah yang mengalami kesulitan dalam mewujudkan hal tersebut. Sebab, terkadang di antara mereka ada sekat yang membatasi keakraban ayah dan anak. Sehingga apa yang disampaikan ayah pada anak jadi tidak efektif.

Zaman sekarang sosok ayah yang “ditakuti” tidak berlaku lagi. Sekat wibawa yang berlebihan harus dilebur agar hubungan ayah dan anak menjadi lebih menyenangkan. Agar ayah bisa menjadi teman bagi si kecil, maka dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1.      1. Sebisa mungkin ayah mampu memberi teladan kepada anak, karena anak akan mengikutinya hingga ia dewasa.

2.  Jika ayah melakukan kesalahan, jangan gengsi atau malu untuk mengakui kesalahannya di hadapan anak. Karena anak akan menghargai ayah yg mau mengakui kesalahannya, shg mereka pun mau jujur mengakui kesalahannya.

3.  Hindari kesan “diktator” pada pada diri ayah, ayah yang mau mendengarkan pendapat anak lebih berarti di mata anak. Kemauan utk mendengarkan pendapat anak, dapat membentuk rasa percaya diri pada anak.

4.  Sebisa mungkin ayah terlibat dalam permainan anak.  Kedekatan ayah dan anak dapat diciptakan melalui permainan. Permainan dapat menyetarakan kedudukan antara anak dan ayah. Dalam permainan bisa muncul humor-humor segar yang dapat meleburkan kekakuan. Hal tersebut akan menjadi goresan kenangan manis yang tak terlupakan.
 
5. Bagi anak, ayah adalah sosok bersemangat dan dapat menularkan semangat kepada anak-anaknya.


Semangat ya Ayah.. ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar